
Tanah Karo – Inewsrakyat.com
Pengguna Faskes (Fasilitas Kesehatan) Ester Olan Sitinjak adalah seorang ibu dari 8 (delapan) orang anak asal Kabupaten Karo, yang telah merasakan betapa besar manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi kehidupannya. Saat wartawan menemuinya di kediamannya, banyak pengalaman Ester yang ia ceritakan.
“Di sini saya tinggal bersama dengan delapan orang putra dan putri kami. Suami bekerja jauh di daerah Riau, pulangnya hanya setahun dua kali. Saat ini saya bekerja sebagai buruh tani untuk membantu mencukupi kehidupan kami,” ujar Ester.
Ester menjadi Peserta Program JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) sejak tahun 2013. Seluruhnya anggota keluarga Ester terlindungi jaminan kesehatannya berkat didaftarkan oleh pemerintah daerah.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan dan perhatian yang telah diberikan pemerintah kepada kami, sehingga kami dapat memperoleh akses pelayanan kesehatan dengan mudah, tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar. Apalagi saya juga sering sakit, di tengah cuaca yang tidak menentu saat ini, kadang-kadang hujan tiba-tiba sudah cerah lagi. Anak-anak saya juga demikian terutama yang masih kecil,” kata Ester.
Ester menambahkan, baru saja dirinya berobat ke Puskesmas Berastagi karena mengalami nyeri dibagian perut. Selama mengakses layanan kesehatan di fasilitas kesehatan ia mengaku pelayanan petugasnya sangat ramah dan baik. Dokter dan perawatnya selalu tersenyum, sehingga Ester merasakan kenyamanan saat berobat. Ester juga berkata tidak pernah ada iur biaya tambahan saat berobat, semuanya gratis ditanggung JKN.
“Suami saya juga pernah mengakses layanan kesehatan di Riau. Waktu itu ia berobat di RS Amalia Medika. Jadi tak perlu khawatir kita bisa mengakses layanan JKN di mana saja meskipun saat berada diluar kota. Kalau kita pergi pulang kampung atau liburan kan bisa mendapatkan pelayanan tiga kali maksimal di fasilitas kesehatan terdekat. Namun kalau seperti suami saya sudah kami pindahkan fasilitas kesehatannya ke Riau karena suami saya tinggalnya lebih lama di sana,” tutur Ester.
Lebih lanjut, Ester berkata baru-baru ini ia mendapatkan surat pemberitahuan dari BPJS Kesehatan bahwa sekarang berobat cukup menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Menurutnya, hal tersebut sangat memudahkan Peserta untuk mengakses pelayanan kesehatan.
“Yang penting ada Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga juga bisa, atau KIS Digital dari Aplikasi Mobile JKN. Kami sangat senang hari ini dikunjungi tim dari BPJS Kesehatan. Semoga kami dapat terus menjadi Peserta JKN karena ini sangat bermanfaat bagi kami. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari kami juga harus bekerja keras. Sekarang kami tak perlu khawatir lagi kalau sakit ada JKN yang siap membantu,” lanjut Ester.
Wanita kelahiran Bangun Horas tersebut mengaku bahwa dirinya menyayangkan masyarakat yang belum terdaftar dalam Program JKN. Menurut pengalamannya, semua pelayanan yang ia dapatkan diperoleh dengan mudah tanpa ada kendala, sepanjang dijalankan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
Menurut Ester, Program JKN memberikan banyak manfaat, sehingga semua orang dapat memperoleh hak yang sama dan setara dalam memperoleh pelayanan kesehatan di negeri ini.
“Saya berharap, BPJS Kesehatan dapat mempertahankan program ini, mengingat pentingnya jaminan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat. Semoga masyarakat yang mampu dapat segera mendaftarkan dirinya menjadi Peserta JKN dan membayar iuran rutin setiap bulan. Kami sangat terbantu sekali, kalau tidak ada JKN tidak tahu harus berobat kemana. Biaya pengobatan itu sangat mahal. Dengan penghasilan yang pas-pasan kami tidak akan mampu menyisihkan uang untuk berobat saat tiba-tiba jatuh sakit,” akhir Ester ini.
*Haris/INR