inewsrakyat.com (Karo) Karena resahnya kalangan cendikiawan Batak Toba yang mencintai Budaya Batak Toba maka digelarlah Kongres I Batak Toba tertanggal 20-23 Oktober 2022 yang akan datang ini di Hotel Labersa ,Balige .
Tujuan dari diadakannya Kongres ini adalah menggalakkan industri pariwisata yang melibatkan tokoh adat dan budaya serta cendikiawan Batak Toba dari berbagai daerah di tanah air.
Sebagai Ketua Panitia Kongres Prof Robert Sibarani MS didampingi Tigor Tampubolon sebagai sekretaris yang juga alumni Sastra Daerah itu di hotel Danau Toba Internasional pada tanggal 4 Maret 2022 kepada penulis.
Turut hadir pihak yang mendukung Kongres ini Direktur Pemasaran Badan Pembangunan Otorita Daerah Toba (BPODT) Wahyu Dito Galih bersama Kepala Devisi Pemasaran Pariwisata Nusantara Siswanto ,Kepala Pemasaran Manca Negara Nelson Lumbantoruan,Kepala Balai Bahasa Medan Dr Marianto,Ketua Prodi Sastra dan Budaya Universitas Sumatera Utara dan yang lainnya.
Dalam paparannya Prof Dr Robert Sibarani kongres ini telah digagas 2 tahun silam dan dimotivasi rasa keprihatinan para pecinta budaya Batak Toba yang perlu perhatian dan menumbuhkembangkan kecintaan terhadap falsafah Budaya Toba yang terancam memudar.
Seterusnya ‘diperkotaan penggunaan bahasa Batak Toba masyarakat sudah enggan menggunakannya” dan kekayaan dan arsip yang kaya makinterabaikan dan nyaris hilang” juga kekayaan Batak Toba menyangkut adat istiadat, cerita rakyat, legenda,kerajinan, olahraga tradisional dan permainan rakyat yang dulu sangat digemari seperti marsitekka,marjalengkat,margala, marmosak dan yang lain.
Dengan adanya Kongres ini diharapkan hal-hal seperti diatas terangkat kembali begitu juga budaya BatakToba yang ada di luar Negeri diharapkan bisa dibawa pulang ke “Bona pasogit (tanah leluhur)”ungkap Prof Dr Robert Sibarani tersebut mengharap.
Sambung Prof itu lagi “pelaksanaan kongres ini melibatkan para pecinta budaya Batak dari persada Nusantara dan yang tersebar di Manca Negara. Target dari kongres ini menyusun buku tata bahasa dan aksara Batak Toba melibatkan cendikiawan lintas etnis Batak yakni Toba,Karo,Simalungun,Angkola,,Pakpak.
Prof. Dr Robert Sibarani juga mengajak masyarakat pecinta budaya Batak agar ikut mensukseskan kongres tersebut sekaligus untuk mensukseskan industri pariwisata Danau Toba sebagai sumber prioritas.
Karena pelaksanaan kongres ini terbatas karena adanya covid 19 pelaksanannya diadakan secara hybrid supaya peserta yang tak dapat hadir secara fisik dapat mengikuti kegiatan ini.(Demikian,Mitha)