Kasus Pengrusakan Pipa Air Bersih Di Desa Maziaya Nias Utara Tak Kunjung Selesai

desa maziaya

inewsrakyat.com (Nias) Sejak Februari hingga Juli 2022, air bersih dari Desa Maziaya Kecamatan Lotu Kabupaten Nias Utara, tidak mengalir ke rumah-rumah warga dan hingga kini Pemerintah Daerah sulit mengambil tindakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena selalu dihalangi oleh oknum yang yang tidak bertanggung jawab.

Kondisi ini terjadi sejak awal tahun 2022 hingga sekarang ini, padahal warga sangat bersedia bila ada pemungutan retribusi air bersih tersebut ketika mengalir ke rumah – rumah warga di wilayah Kecamatan Lotu karena air merupakan kebutuhan utama masyarakat.

Salah seorang warga Lotu Temazaro Gea mengatakan, bahwa akibat macetnya air bersih dari desa Maziaya seluruh rumah-rumah warga di desa Fadoro Fulolo, Hilidundra dan desa Lawira Satua Kecamatan Lotu kekurangan air bersih dan saat musim kemarau, warga membeli air bersih melalui mobil tangki.

Hal yang sama juga disampaikan Ama Agus Zega Warga Desa Maziaya selaku pemilik lahan pembangunan sarana air bersih, air bersih dari desa maziaya belum pernah di nikmatinya, terkait adanya pipa-pipa air bersih yang rusak, ia minta sebaiknya tidak di perbaiki sebelum adanya pertemuan antara tokoh masyarakat, pemilik lahan dan Pemerintah daerah.

“ hingga sekarang ini surat hibah atau pembebasan lahan untuk pembangunan sarana air bersih di Desa Maziaya, tidak pernah ditandatanganinya sehingga perlu di laksanakan pertemuan dengan pihak terkait,” Harapnya.

Menurut Ama Agus, Bisa saja pemerintah mengelola air bersih di sohahau, tetapi sarananya seperti jaringan perpipaan tidak melewati kebun miliknya, karena sudah 8 tahun sarana air bersih itu telah dibangun, namun tak kunjung mengalir ke rumahnya.

Baca Juga :  Ayah.., Dimana Kamu Berada, Pulanglah...! Anak Anakmu Rindu

Kepala UPTD PAB Dinas PUPR Kabupaten Nias Utara Itolo Harefa mengakui bahwa, air bersih dari desa Maziaya macet dan tidak mengalir ke rumah-rumah warga karena terjadi pengrusakan pipa oleh orang tidak dikenal (OTK).

Pengrusakan pipa terjadi sejak dilakukan perampingan THL UPTD PAB Dinas PUPR Kabupaten Nias Utara, ” benar ada 5 orang tidak dilanjutkan perpanjangan kontrak mengingat jumlah THL UPTD sangat banyak sementara masyarakat penggunaan air yang dilayani sangat sedikit kurang lebih 400 SR,” Terang, Itolo.

Terkait hal itu pihaknya telah melaporkan kepada pihak Penegak hukum namun belum dapat di tindaklanjuti karena belum ada bukti-bukti autentik terhadap oknum yang merusak sarana air bersih tersebut.

Pemerintah daerah melalui Pihak UPTD PAB Dinas PUPR sudah berulangkali memperbaiki kerusakan pipa tersebut, namun tetap saja di rusak oleh OTK(Orang Tak Dikenal)

Februari 2022 pipa induk yang kerap terjadi pengrusakan tetap diperbaiki, namun hal yang sama terjadi lagi di bulan Maret dengan tuntutan THL yang masih aktif perlu diangkat THL yang sudah dikeluarkan itu.

“Berkaitan dengan itu air kita berhentikan dan juga setelah kita terima laporan dari masyarakat terutama pemilik lahan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apabila pihak Pemerintah melalui UPTD PAB Dinas PUPR Kabupaten Nias Utara mengambil alih melakukan perbaikan pipa kembali sebelum ada pertemuan beberapa warga pemilik lahan, sebelumnya lahan itu sudah dihibahkan kepada pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara,” Tegasnya.

Pihak UPTD PAB Dinas PUPR sudah melakukan pendekatan melalui salah seorang warga desa maziaya juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nias Utara Noverman Zega namun pemilik lahan tidak mendukung bila air bersih tersebut di perbaiki dan diaktifkan kembali.

Baca Juga :  Tak Terima Putusan PN Gunungsitoli Amirudin Harefa Ajukan Banding

Berbagai Alasan dari Pemilik lahan sehingga tidak ingin mendukung perbaikan sarana air bersih dikarenakan ada yang belum menandatangani surat hibah. air bersih dari sohahau juga belum mereka nikmati, belum terakomodir agar keluarga mereka menjadi THL di TPTD PAB dan beberapa alasan lainnya yang sulit di tanggapi secara serius oleh Pemerintah.

Menurut Itolo solusi terakhir dari pemerintah adalah kembali pada kesadaran masyarakat utamanya pemilik lahan dan pihaknya selaku jajaran pemerintah sedang berusaha untuk mencari sumber air bersih yang baru namun pada pelaksanaannya membutuhkan anggaran besar dan waktu yang cukup lama.

Dari Pengakuan Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu bahwa pemerintah daerah sudah berusaha untuk memperbaiki pipa-pipa yang rusak pada sarana air bersih, namun sampai kini juga tak kunjung selesai.

Ia berharap, OTK yang terus merusak Pipa – pipa air bersih di desa Maziaya sadar dan dipenuhi oleh Roh kudus sehingga masalah air bersih ini bisa terselesaikan demi masyarakat Kecamatan Lotu.(MH/Mitha/INR)