
Aksi tersebut adalah bagian dari bentuk kekecewaan terhadap bobroknya pendidikan di Sumatera Utara. USU sebagai kampus terbesar di SUMUT seharusnya memberikan pencapaian prestasi, namun ini malah menciptakan isu yang tidak mengenakan dan menjatuhkan nama baik USU, yaitu terkait issue Mahasiswa Siluman yang membawa nama oknum Rektor USU ( Muryanto Amin ) dan Eks Ajudan Gubernur Sumatera Utara ( Edy Rahmayadi )
Aksi dimulai dengan Orasi, dan dilanjutkan dengan Drama Teatrikal yang menjelaskan issue yang beredar terkait proses terjadinya Mahasiswa Siluman di USU yang diduga membawa nama Rektor USU dan Eks Ajudan Gubernur Sumut.
Kemudian aksi ditutup dan diakhiri dengan PEMA USU mengirimkan surat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, yang isinya meminta KPK segera usut dan menyelidiki issue yang tidak mengenakan tersebut
Muhammad Liputra, selaku Wakil Presiden Mahasiswa USU dan Pimpinan Aksi kali ini menegaskan “Aksi Teatrikal dan surati KPK ini adalah upaya PEMA USU, agar KPK RI segera turun ke USU dan menyelidiki isu ini
Isu ini memang belum benar adanya, namun sudah sangat menjelekkan nama USU yang merugikan seluruh mahasiswa USU dan masyarakat SUMUT, sehingga isu ini tidak boleh dibiarkan begitu saja”
“ KPK harus segera mengusut isu ini, biar nanti benar atau tidaknya isu ini bisa ada titik terangnya. Jika benar adanya, maka pihak-pihak yang terbukti bersalah, harus ditindak sesuai dengan aturan perundangan-undangan yang berlaku. Namun nantiknya jika isu ini tidak benar adanya, maka nama baik USU bisa kembali pulih kembal ,” tegasnya
Dikonfirmasi dilain tempat, Muzzamil Ihsan selaku Sekretaris Menteri ( Kementerian Analisis Dan Pergerakan Kampus ) PEMA USU yang ikut serta aktif menyuarakan permasalahan Mahasiswa Siluman USU menegaskan bahwa jangan sampai Rektor USU ( Muryanto Amin ) bermain api dengan pendidikan, sebagai hal yang paling fundamental dan mendasar dalam membangun bangsa dan negara, jika Menteri Pendidikan ( Nadiem Makarim ) tidak serius dalam memperbaiki pendidikan yang ada di Indonesia terkhususnya Sumatera Utara, dalam hal ini yang terjadi di USU lebih baik mundur daripada diam menyaksikan permasalahan yang ada. Kami berharap KPK mampu mengusut tuntas masalah tersebut