Inewsrakyat.com (Rohani Kristen) Sebagai seorang wanita Ros (58 tahun) menyukai khotbah Stephen Tong menjelaskan “pembentukan umat Tuhan” berbeda satu dengan yang lain.
Setiap pribadi adalah seperti ranting yang terus dibersihkan agar berbuah.Masing-masing dari kita mempunyai latarbelakang yang berbeda,beda pendidikan keluarga,berbeda budaya.Satu hal yang sama yaitu spiritualitas kasih dan kebenaran Firman Tuhan.
“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah dibersihkan-Nya,supaya ia lebih banyak berbuah” (Yohanes 15:1-2).
Kehidupan Kristen yang didalamnya kita diutus untuk berelasi dengan sesama,dipelbagai pekerjaan dimana kita ditempatkan.Hidup kita adalah untuk merespon panggilan Tuhan dalam kehidupan seperti pernyataan Luther,bapa gereja,”lanjutnya”.
Wanita Kristen setidaknya perlu menerima pembentukan Tuhan,khususnya dalam 3 hal,yaitu
1.KETEKUNAN
Tekun berarti mempunyai dorongan keras untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dan tujuan dengan tuntas dan baik.Orang yang tidak tekun dan mudah menyerah,mereka akan seperti layangan yang putus.Tekun disini berarti tetap beriman teguh bahwa segala sesuatu berada dalam kedaulatan Allah yang memelihara.
Ketika masih sekolah kita dipaksa tekun belajar dan menyelesaikannya dengan mengantongi ijazah (emang ijazah bisa dikantongin…he…he). Setelah bekerja kita diajarkan untuk tekun mengerjakan pekerjaan kantor dalam tenggat waktu yang harus terpenuhi,disamping juga melaksanakan pekerjaan rumah tangga agar kamar tidak berantakan,memasak dan yang lain.
Ketekunan bukan hanya menyelesaikan tugas,karier,hobby tetapi ketekunan untuk mengenal Allah dalam Firman dan doa yang terus berlanjut tanpa henti baik dalam kelimpahan maupun dalam penderitaan.
2.KERENDAHAN HATI.
Kerendahan hati adalah melihat diri dan cinta kasih Tuhan, bahwa kasih Tuhanlah yang melepaskan kita dari belenggu dosa yang telah mengurung kita dalam perasaan rendah diri,atau juga sombong, mementingkan ego,sok berkuasa dan memiliki uang,melihat diri yang paling benar dan baik.
Kerendahan hati berakar dari hati dan pikiran yang takjub melihat penciptaan alam semesta yang luar biasa,penuh pengucapan syukur karena pemeliharaan Tuhan di tengah kedahsyatan alam dan dunia.
Kita hanya sebutiran debu di dataran yang luas yang Tuhan ciptakan,maka dengan rendah hati kita mengatakan,”Siapakah saya ini?? bolehkah saya bermegah??
Apakah kehebatan saya dihadapan-Nya??”.
Kerendahan hati membuat kita bersujud,bertekuk lutut dihadapan
Tuhan dan melihat diri kita berada di dunia dengan tujuan Kerendahan hati menjadi dasar untuk kita bisa diutus di dunia ini,kita harus mempunyai relasi yang baik dengan siapapun,baik dalam keluarga,karir,pelayanan.Betapa celaka para aktivis,hamba Tuhan dan siapapun yang hanya memuaskan dirinya dengan pengetahuan tetapi menghindar dengan sesama.
Kerendahan hati Tuhan Yesuslah yang membuka hati pemungut cukai,orang papa yang miskin, orang berpengetahuan,wanita Samaria, perempuan Kanaan dan yang lain yang kita baca dalam Injil.Kepada siapapun,Dia mempunyai cara untuk berelasi dalam pembicaraan yang sederhana,karena kasih-Nya yang tulus.
Kerendahan hati adalah sebuah pengakuan ketika kita melihat ke “diri”,bahwa diri saya belum memenuhi standar Tuhan; ketika kita melihat ke “luar’,bahwa pengetahuan dan keahlian yang saya miliki masih jauh dari pengetahuan seluruh aspek dunia ini,pengetahuan saya begitu kecil seperti debu di dataran yang luas,banyak yang tidak saya tahu daripada yang saya tahu .Itulah sebabnya kerendahan hati membawa kita belajar tanpa henti.
3.BELAJAR TANPA HENTI
Firman Tuhan mengatakan:”Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan,tetapi orang bodoh menghina khimat dan didikan” (Amsal 1:7).
Betapa luas dan dalamnya pengetahuan,kita hanya bisa menerimanya sangat sedikit,mungkin kurang dari 0,1% dari pengetahuan seluruh dunia ini.
Semua wanita-sama seperti pria- harus mempunyai pengetahuan,baik pengetahuan dari sudut profesi maupun pengetahuan -pengetahuan lainnya.Wanita perlu pengetahuan tentang Allah,pengetahuan untuk bertumbuh dalam iman,untuk berpikiran positif dan mengatasi emosi dan hal-hal yang berkaitan dengan karakter.Wanita juga perlu belajar pengetahuan umum,misalnya dengan mengikuti berita-berita dunia-bukannya berita gosip-gosip artis baik dari televisi maupun internet.
Wanita juga perlu pengetahuan profesi suami sehingga bisa menjadi teman diskusi,disamping mendoakan dan mendampingi dengan senyum.Juga wanita perlu belajar bagaimana memberi gizi yang baik untuk keluarganya , mendidik anak.Wanita perlu mengembangkan diri dari segala sudut.
Wanita seringkali malas membaca, karena tidak membiasakan diri dan bertekun.Punya seribu satu alasan untuk menolak membaca,padahal belajar sampai matipun kita tidak bisa menyerap 1% pengetahuan yang ada di dunia ini,apalagi kalau malas membaca,malas melihat berita,malas belajar hal-hal yang baru (misalnya belajar pakai laptop).
Wanita lebih mementingkan kecantikan yang akan pudar,tetapi tidak menghargai setiap kesempatan untuk belajar dan melayani.
Di sisi lain, seringkali uang menjadi segalanya;wanita cuma sibuk dengan hal-hal yang dipermukaan, mondar-mandir salon atau tempat perawatan tubuh,kumpul sesama wanita untuk bergosip,makan dan minum,dan sebagainya,yang mungkin untuk menutupi rendah dirinya dan menghindar dari tugas-tugas yang harus dikerjakan.
Jadi hai para wanita,mengapa engkau malas membaca,malas belajar? Untuk memelihara bunga saja kamu harus belajar, apalagi Firman Tuhan dan hukum-hukumNya,bukankah engkau harus tekun? Begitu banyak buku dan cara engkau dapat belajar,ketika kamu belajar,kamu melihat dan mengenal siapa Tuhan,siapa dirimu,siapa keluargamu. Waktu engkau menjadi tua dan penglihatanmu makin pudar, belajarlah dari mendengar.
Pakailah waktu dan uangmu untuk belajar,kembangkan talentamu.Mulailah dari belajar masak,membuat kue,merangkai bunga,juga belajar bahasa,belajar menulis,belajar diskusi,dan masih banyak lagi. Lakukanlah semuanya dengan tekun,rendah hati dan semangat belajar tanpa henti.
Diatas semuanya itu,ingatlah permulaan segala khikmat dan pengetahuan adalah takut akan Tuhan,semuanya akan sia-sia jika engkau hanya mencari pengetahuan duniawi.
Kebahagiaan yang sejati dimulai dengan takut akan TUHAN dan mencari khikmat-Nya.
(Mitha)