
inewsrakyat.com (Asahan) Harianto seorang kepala desa yang satu ini, bukannya mengayomi atau menjadi orang penengah dalam menyelesaikan permasalahan, malah kepala desa ini memaksa salah seorang karyawan perusahaan, PT Saudara Sejati Luhur Asian Agri (RGM), membuat surat pemunduran diri dari kerjanya. Selasa 25/04/2023
Permasalahan ini bermula dari kejadian pada tanggal 18/04/2023, tepatnya di Polsek Bandar Pulo, saat itu di hadiri oleh pihak perkebunan PT Saudara Sejati Luhur Asian Agri (RGM) dan Kepala Desa Batu Anam Harianto.
(RD) salah satu karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja di perusahaan tersebut, di paksa oleh Kepala Desa Batu Anam Harianto untuk membuat surat pernyataan mengundurkan diri saat itu juga dari perusahaan, seharusnya kepala desa ini mengayomi bukan menekan karyawan harus membuat surat mengundurkan diri.
Saat Dikonfirmasi awak media inewsrakyat.com beberapa warga yang tidak ingin di sebutkan namanya mengatakan, merasa kecewa sekali atas tindakan kepala desa yang sudah memaksa salah satu karyawan untuk membuat surat pemunduran diri dari kerjanya.
“Kami merasa kecewa atas apa yang di lakukan kepala desa kami, seharusnya beliau menjadi orang penengah kami bukan sebagai hakim atau orang perusahaan,” ujar warga kepada wartawan.
“Harianto tidak cocok lagi menjadi kepala desa kami, bukannya mengayomi kami, malah menzolimi kami kepada bapak Camat Rahuning MOHAMMAD YASIR SH, kami berharap bapak usut tuntas permasalahan ini sampai tuntas, karena ini sudah mencoreng visi dan misi bapak bupati Asahan, mewujudkan masyarakat Asahan yang Sejahtera Religius dan Berkarakter,” pintanya.
“Kepada bapak bupati Asahan H. Surya BSc, agar bertindak tegas terhadap oknum kepala desa Batu Anam, yang sudah menyalah gunakan jabatan Kepala Desanya demi kepentingan pribadinya, yang menjabat sebagai wakil humas perkebunan PT Saudara Sejati Luhur Asian Agri (RGM),” harapnya.
“Semoga kedepannya tidak ada lagi oknum pemimpin di desa batu Anam seperti beliau yang semena-mena terhadap warganya, sudah berulang kali beliau melakukan hal seperti ini, yang lebih parahnya lagi kepala desa Harianto sudah memecat salah satunya, pengali kubur, guru mengaji, dan masih banyak lagi lainnya,” pungkasnya. (Nasution/INR)