
Inewsrakyat.com (Pendidikan Karakter) Berhubung karena masih minimnya penulisan tentang pendidikan maka penulis mencoba menuliskan tentang pendidikan,salah satunya adalah keunikan pribadi manusia.
Hal yang menyangkut hal ini penulis ambil dari membaca buku “Seni Membentuk Karakter” karangan Mary Setiawani. Manusia adalah sebagai makhluk yang diciptakan Allah mempunyai signifikansi sehubungan pribadinya.
1.Sifat Rohani
Di dalam setiap kepribadian ada sifat rohani yang melampaui sifat natural.Kerohanian yang bersifat supernatural ini membuat kita harus bersikap sangat serius dalam masalah pendidikan.Kita mendidik orang,bukan binatang. Kita mendidik manusia yang harus bertanggung jawab secara rohani . Karenanya sebagai pendidik harus mendidik karakter -karakter yang bersifat spiritual dan supernatural.Ini merupakan keunikan dan signifikansi pendidikan manusia.
2.Sifat Kebebasan
Kita mendidik pribadi yang memiliki unsur Kebebasan yang tidak dimiliki oleh mahluk yang lain.Setiap guru harus mengetahui bahwa di dalam filsafat Konfusius,adanya suatu pengertian:”sekalipun setiap orang sama-sama mendapatkan kemungkinan untuk dihadapi dan dihormati, tetapi setiap orang memiliki potensi yang berbeda, sehingga setiap pendidik perlu mengetahui dengan baik orang yang harus dididik, kemudian harus tahu bagaimana cara mendidiknya”.
Ada orang yang perlu dihadapi dengan keras,maka jangan perlakukan dengan lembut.Tetapi yang perlu dihadapi dengan lembut jangan diperlakukan dengan keras. Ada lho anak-anak yang tidak boleh diperlakukan secara lembut karena dia akan menghina dan menginjak pendidiknya.
Tetapi ada anak yang tidak boleh diperlakukan dengan keras, karena ia akan menjadi pemberontak seumur hidupnya.Kita harus mengerti hal ini dengan baik. Misalnya ini ya,”Jika saudara dekat dengan seekor kuda,peganglah kepalanya,jangan ekornya.Karena kuda ketika dipegang kepalanya,ia akan tunduk, tetapi jika dipegang ekornya, ia akan menendang saudara.
Sebaliknya,jika saudara dekat dengan seekor sapi , janganlah memegang kepalanya tetapi peganglah ekornya,karena jika sapi dipegang kepalanya akan menanduk,sebaliknya jika ekornya yang dipegang ia akan senang. Demikian kita harus mengetahui karakter anak kita.
Ada anak yang harus dibeli kepalanya,ada anak yang harus dipukul pantatnya.Setiap anak memiliki karakter yang berbeda.Jangan memakai cara yang sama untuk mendidik orang yang berbeda.
Lho…kalo demikian apakah ini tindakan yang tidak adil? Tidak, karena manusia itu diciptakan secara berbeda-beda.
Pak Tong suatu waktu pernah berkata : “Agar tidak menggangu saya ketika berkhotbah,saya memberi tugas kepada anak saya untuk mencari dua lembar daun yang sama persis yang jatuh dari pohon besar depan gereja .
Maka, sementara saya berkhotbah,ia mulai sibuk mencari dua daun yang sama persis untuk dia bawa kepada saya . Setelah selesai berkhotbah,saya tanyakan apakah ia berhasil mendapatkan dua daun yang sama.Saya terkejut ketika dia mengatakan bahwa dia menemukannya.
Dari kecil saya belajar bahwa di dunia ini tidak ada dua daun yang tepat sama , warna, bentuk dan besarnya.Ia menunjukkan kepada saya dua daun yang sama persis, tetapi ia memegang sambil menutup bagian belakangnya.Ketika saya minta ia berikan dua daun itu,saya melihat bahwa kedua daun itu memang betul sama hampir seluruhnya,hanya ekornya satu menghadap ke kanan,satu lagi menghadap ke kiri.Memang tidakada dua daun yang sama persis”.
Demikian pula tidak ada dua guru yang sama persis,tidak ada dua murid yang sama persis.Setiap orang perlu diperlakukan secara berbeda,bukan secara borongan.Setiap anak ingin diperhatikan dan disayang oleh orang yang mendidik dia dengan penuh pengertian dan kasih sayang,maka ia akan cepat takluk dan mau menerima apapun didikan Saudara kepadanya.Hal ini jauh lebih baik daripada membuat peraturan-peraturan yang ketat dan serius.
3.Sifat Kreativitas
Di dalam membentuk dan mendidik kita harus senantiasa mengingat bahwa setiap pribadi diciptakan dengan sifat kreativitas yang berbeda antara satu dengan yang lain. Sifat ini juga merupakan sifat unik manusia yang membedakannya dengan kebanyakan para guru atau pendidik hanya melihat dari moral,ratio. Menurut penulis manusia itu mempunyai kepribadian yang kualitatif yang berkreativitas yang membedakannya dari mahluk lain seperti binatang ataupun tumbuhan.Apalagi pendidikan di Timur dan Barat itu berbeda.
Pendidikan di Timur kurang memperhatikan pengembangan kreativitas pribadi, sedangkan di Barat terlalu menekankan kebebasan individu untuk dididik sehingga kreativitas di Barat lebih menonjol.Namun akibatnya sulit mengontrol pola hidup moralnya.Inilah perbedaan pola pendidikan di Timur maupun di Barat.Didiklah anak dengan moral yang berkualitas.
4.Sifat Komunikasi
Interpersonal relationship (relasi antar pribadi) merupakan keunikan manusia yang berbeda secara kualitatif dan lebih tinggi daripada semua mahluk yang lain.Manusia diciptakan untuk berkomunikasi satu dengan yang lain.Sebagai seorang penulis yang telah lulus sebagai sarjana bahasa tahun 1987 dan juga mengajar setelah lulus di SMA dan SMP lebih kurang mengajar 10 tahun.
Ditemukan bahwa dalam permasalahan komunikasi bukanlah hal yang mudah.Namun kita harus mengingat bahwa relasi antar pribadi dan berkomunikasi adalah hal yang penting.Anak-anak kita adalah berelasi dengan Tuhan dan juga berelasi antarpribadi.
Manusia dalam berkomunikasi harus pandai menjaga lidah agar tidak timbul kesalahpahaman antara satu dengan yang lain.Hendaklah perkataan itu membangun orang lain.S
ebab dalam berkomunikasi yang tidak baik dapat membuat salah pengertian bahkan dapat membunuh karakter orang lain terlebih anak didik itu.
Setiap hari berkhitmatlah dalam perkataan kita yang menjadikan kita manusia seutuhnya.(Mita/INR)