Menghargai Perbedaan Suami Istri Dalam Pernikahan

pendidikan keluarga

Inewsrakyat.com Pendidikan Keluarga. Di dalam perihal menghormati pernikahan penulis memfokuskan pada “menghargai perbedaan”.Ada sih yang sudah penulis bahas sebelumnya.Disini yang akan kita bahas adalah perbedaan yang signifikan dan menyeluruh sebagaimana Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan.Dan sepatutnya pria tak dapat menghina perempuan dan begitu juga sebaliknya,atau saling meremehkan.

Apakah itu perbedaan prinsipil antara pria dan wanita :
1.Otoritas dan kasih sayang
Mengapa demikian? Seorang istri haruslah menghormati suaminya.Apakah suami gila hormat? Secara umum pria kalau dihormati,ia merasa hidupnya berarti,dan seorang pria juga tak boleh sewenang-wenang.Didalam kehormatan itulah kelebihan pria dan juga sekaligus sebagai kelemahannya.Dan hai “suami”,cintailah istrimu! Ini menunjukkan bahwa seorang wanita lebih memerlukan “cinta kasih” karena wanita mempunyai kelemahan dalam “emosinya”.


Pria lebih memerlukan ‘dihormati”
adalah sesuatu yang khas,mengapa?.Pria mempunyai tugas pekerjaan berat,mencari nafkah,kalau terbuai dengan “cinta saja”,mau makan apa keluarganya? Makan bubur atau makan angin?.Memang ada sifat-sifat yang terkecuali antara suami dan istri.

2.Rasional dan Emosional
Pria lebih mementingkan wibawa dan wanita lebih mementingkan kasih sayang.Bukan hanya itu pria bersifat “rasional” dan wanita bersifat “emosional’.Misalnya ya sama-sama mengemudikan mobil dan dalam keadaan bahaya,maka timbul reaksi yang berbeda.Kebanyakan wanita akan berteriak keras,kemudi dilepaskan


ya terjadilah tabrakan.Dan teriakan wanita bisa mempengaruhi jiwa orang,apalagi sampai histeris,sampai tak dapat menguasai diri,disinilah emosinya yang menonjol.Sedangkan pria bersifat rasional,kalau ada bahaya,dia berpikir bagaimana mengendalikan kemudi agar terhindar dari bahaya tersebut.

3.Karir dan Keluarga
Kebanyakan pria lebih menitikberatkan pada karirnya,sedangkan wanita lebih menitikberatkan pada keluarga.Tentu hal ini tidak dapat dipersalahkan karena karir adalah hal yang fundamental bagi ekonomi keluarga tetapi wanita lebih menitikberatkan pada keluarga,ini juga hal yang penting.

Baca Juga :  Prinsip Keluarga Bahagia

Jangan pula seorang pria menganggap wanita lebih enak,tidak pergi bekerja tetapi hanya mengurus keluarga.Di zaman sekarang ini banyak wanita yang menerjunkan diri berkarir,itu memang baik tetapi tidak boleh mengorbankan kebahagiaan keluarga.

Kalau suami dan istri sibuk bekerja sehingga keluarga berantakan dan anak-anak tidak terurus, sehingga pendidikan etika menjadi berantakan,ini adalah sumber kerugian besar bukannya keuntungan besar.Meskipun timbunan uang banyak sebenarnya saudara sedang membuat kecelakaan besar dengan membunuh karakter keluarga itu sendiri.

Penulis juga pernah membaca buku kutipan dari Socrates yang diucapkan dahulu tapi masih berlaku untuk zaman ini,katanya:”Keluarga itu penting.Pria lebih mementingkan karir dan wanita mementingkan keluarga,biarlah masing-masing secara naluriah mengetahui kewajibannya,tidak boleh mempersalahkan antara satu dengan yang lainnya.

4.Hari lampau dan hari depan.
Pria lebih menitikberatkan hari depan dan wanita tidak mau melupakan hari lampaunya .Sang suami mengatakan “sesudah ini saya akan buat begini atau begitu”
maka wanita mengatakan “jangan lupa yang dulu itu ya,yang waktu kita, bagaimana?”.Pria lebih menuju kepada sifat ke depan dengan konsep sejarah,ke masa depan menuju kepada potensi yang belum digali.Kalau wanita lebih mengingat saat-saat paling sweet,manis yang sudah pernah dialami atau dimiliki.
Disinilah pentingnya keseimbangan yang diperlukan.

Bagaimana kalau hanya mengingat masa lalu atau lampau tanpa memikirkan masa depan, keluarga tidak mungkin menjadi bahagia. Jika hanya mengingat masa depan, tetapi tidak ingat hal manis dan penting yang telah terjadi akan banyak menyebabkan perceraian karena tidak mengingat masa indah yang pernah terjadi.Karena masa-masa yang indah dan manis itulah yang mempersatukan keduanya.He…he..jadi ingat pula saya dengan suami Irwan Perangin-angin masa indah kami dahulu sebelum berumahtangga.

Mengingat masa lalu menjadikan kita memiliki perasaan berkesinambungan.Pria dan wanita diciptakan dengan perbedaan,marilah kita saling menghargainya satu dengan yang lain .

Baca Juga :  Dibawah Guyuran Hujan Perayaan Natal Betesda Tetap Berlangsung Kyusuk

5.Investasi dan tabungan.
Pria lebih menitikberatkan pada investasi tetapi wanita selalu mengingatkan jaminan dalam bentuk tabungan.Pria cenderung menggunakan uangnya untuk investasi sedangkan wanita memerlukan tabungan sebagai jaminan pemeliharaan keamanan.

Pria lebih bersifat keluar dan berpetualang sedangkan wanita lebih bersifat ke dalam dan memelihara.Karena itu seorang wanita mengingatkan tentang tabungan,suatu keadaan yang memberikan rasa aman,juga sangat diperlukan.

Sebagai seorang Kepala keluarga harus bisa mengimbangi dan mengerti istrinya.Sebagai seorang istri,kita mempunyai jiwa khas wanita,jangan lupa seorang pria juga mempunyai kekhususan yang lain dari diri kita dan mengertilah dengannya.Marilah dipelihara saling pengertian ini.Jangan dikuasai pra anggapan diantaranya.

6 Menyeluruh dan Mendetail.
Pria lebih melihat dari atas ke bawah, bersifat global, luas dan menyeluruh sedangkan wanita melihat yang dekat dan mendetail.


Seorang pria suka berdiri di atas gunung dan melihat jauh,ini kesukaan yang juga merupakan kelemahan karena tidak melihat yang dekat,mendetail.Perbedaan diantara keduanya jangan menjadi perdebatan tetapi menjadi dasar saling bersyukur diantara keduanya.

Hendaklah kita memikirkan yang baik,kalau berbeda pendapat dengan suami kita mungkin tidak senang, begitu juga sebaliknya.Tetapi jika kita perhatikan lebih mendalam, justru perbedaan itu diperlukan sehingga kita mempunyai integrasi yang lebih kuat.Bersyukurlah kepada Tuhan atas perbedaan yang ada,tidak usah mempertahankan gengsi masing-masing.

7.Analisis dan Intuitif.
Pria lebih bersifat analisis sedangkan wanita bersifat intuitif.Jika pria mulai menggunakan analisisnya maka wanita menggunakan intuisinya.Kalau melihat seseorang,pria akan bercakap-cakap,bertanya lalu mulai menganalisis keadaan orang itu; kalau wanita melihat seseorang, intuisinya akan memberikan penilaian terhadap orang itu.

Terkadang dan banyak kali intuisi wanita bisa tepat.Disaat pria sedang menganalisis, wanita dengan satu kalimat sudah bisa menentukan keadaan,itulah sifat intuitif.Orang yang selalu benar secara intuitif banyak sekali bahayanya juga orang yang selalu benar secara analisis.

Baca Juga :  Jadilah Menjadi Diri Sendiri Yang Unik Dan Berkarakter

Kalau kita mempunyai ratio yang kuat,analisis yang kuat, akhirnya bersandar terlalu mutlak pada analisisnya.Kalaupun analisis itu meleset tetap dipertahankan sehingga mengalami kerugian yang besar.

Demikian juga orang terlalu mengandalkan intuisinya dan kemudian dimutlakkan,sekalinya tidak tepat akan mengalami kerugian yang besar pula.Itulah sebabnya keduanya harus diseimbangkan.Kalaupun ada perbedaan pendapat dengan suami semuanya itu membawa keseimbangan yang sangat dibutuhkan.Marilah kita menghargainya sehingga kestabilan keluarga menjadi lebih baik.(Mitha/INR)