Inewsrakyat.com – Berita Karo
- Kehadiran seorang buah hati ke dalam keluarga kecil tentu sangat dinanti oleh setiap pasangan yang sudah menikah. Dalam penantian tersebut, penting rasanya bagi pasangan untuk menyiapkan mental dan finansial bersama. Hal tersebut penting agar buah hati tercinta bisa hadir ke dunia dengan orang tua yang tidak hanya penyayang, namun juga telah memiliki kesiapan matang dalam mendidiknya hingga tumbuh dewasa.
Hal tersebut yang dialami dan dirasakan oleh pasangan suami istri Murina Br. Sembiring dan Tua Al Fredy Nadeak. Pasangan ini telah dikaruniai 3 (tiga) orang putri yang lucu selama menikah. Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sangat dirasakan manfaatnya oleh keluarga mereka. Termasuk saat persalinan ketiga anak mereka.
“Berkat Program JKN, saya dan keluarga dapat memperoleh akses pelayanan kesehatan dengan mudah dan bermutu tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Ini saya rasakan sendiri sebagai seorang ibu saat melahirkan anak melalui metode operasi caesar,” ujar Murina.
Murina Br Sembiring baru saja melahirkan putri ketiganya di RSIA Mina Husada Kabupaten Karo. Ia juga mengaku sangat bahagia dengan kelahiran anak ketiganya karena tidak perlu memikirkan biaya persalinan. Semuanya pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ditanggung Program JKN.
Wanita kelahiran tahun 1999 tersebut mengaku selama menjalani proses persalinan di rumah sakit, telah merasakan pelayanan yang baik dan sigap dari petugas rumah sakit. Mulai dari perawat, bidan, hingga dokter yang membantu proses persalinannya.
“Coba bayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk tiga kali proses persalinan caesar. Kalau sekarang kelas tiga, biayanya sudah berkisar delapan juta rupiah untuk sekali persalinan. Saya hanya ibu rumah tangga, yang bekerja hanya suami. Kepesertaan JKN kami didapat dari perusahaan suami,” tutur Murina.
Murina turut senang karena kini BPJS Kesehatan secara terus-menerus berupaya optimal untuk mempermudah layanan administrasi bagi Peserta JKN. Berbagai kemudahan bagi Peserta telah banyak diciptakan oleh BPJS Kesehatan.
“Kemarin sempat datang ke kantor untuk mengurus administrasi kepesertaan orang tua. Ternyata cukup mudah tidak perlu mengantre di loket. Ada sebuah mesin pintar, di situ kita bisa melakukan cek nomor virtual account, informasi status kepesertaan, cek tagihan iuran, perubahan data fasilitas kesehatan dan kelas rawat, cari lokasi faskes dan info JKN lainnya. Mesin Aman JKN namanya,” jelas Murina.
Pada kesempatan yang sama, Tua Al Fredy Nadeak, yang merupakan suami Murina turut meyampaikan rasa terima kasih kepada Program JKN. Menurut Fredy, ia sudah menjadi peserta Program JKN sejak tahun 2016.
“Sampai dengan saat ini belum pernah menggunakan pelayanan dengan penyakit yang serius. Paling untuk demam ringan, batuk pilek dan penyakit ringan lainnya. Cukup ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sudah sembuh,” kata Fredy.
Fredy yang sehari-harinya bekerja sebagai pegawai di sebuah perusahaan swasta di Kabupaten Karo ini mengatakan berobat ke fasilitas kesehatan saa ini cukup sederhana dan mudah, cukup menunjukkan KTP atau Nomor NIK. Bagi anak yang belum memiliki KTP dapat menggunakan NIK yang ada di Kartu Keluarga atau Kartu Identitas Anak (KIA).
“Ada satu lagi, selama proses kehamilan istri rutin kontrol ke rumah sakit kami menggunakan antrean online. Kami ambil nomor antrean dari Aplikasi Mobile JKN langsung kelihatan estimasi waktu kapan akan mendapatkan pelayanan, jadi tidak perlu lama-lama mengantre,” tutur Fredy.
Fredy menyampaikan harapannya kepada semua pihak agar terus menjaga kesinambungan Program JKN karena sangat membantu bagi masyarakat yang tidak mampu. Ia juga yakin BPJS Kesehatan akan terus mengoptimalkan pelayanan baik di Kantor Cabang BPJS Kesehatan maupun di fasilitas kesehatan serta menyebarluaskan informasi sampai ke desa-desa sehingga masyarakat lebih paham akan manfaat dari Program JKN.
*Haris/INR