Pasangan Yang Berkenan Dalam Iman Kristen

pasangan kristen

Inewsrakyat.com (Rohani Kristen) Ketika itu penulis sedang menghadiri pernikahan putra-putri teman kami, tiba-tiba ada yang berucap,”Eh berapa ya, usia pengantinnya,kelihatannya koq muda sekali ya?? Eh ternyata sudah berumur 29 tahun.

Lalu sepertinya dikerjakan bersamaan kami mengalihkan pandangan kami melihat ke depan ,melihat pasangan yang ganteng dan cantik itu, kelihatan sangat bahagia.Ya,itulah yang terjadi di pesta pernikahan,yang bagi para undangan sekaligus tempat petualangan menikmati kulinernya,juga jajanan kecil-kecilan menunggu makan siang.

Romantika pasangan yang sedang dan akan menikah sangat indah,dan pada masa-masa seperti itu,sulit untuk melihat realita yang keras serta kemungkinan masalah yang akan dihadapi kelak,misalnya salah satunya adalah ketika perasaan sayang itu “menguap”.Setiap pasangan pasti takut menghadapi bahwa perasaan “sayang” itu suatu ketika dapat memudar atau bahkan hilang tak berbekas.

Beginilah biasanya yang terjadi ketika sedang “jatuh cinta’,pasangan merasa yakin kasih mereka cukup kuat untuk mengatasi semua masalah,pasangan tidak memperhitungkan masalah yang akan dihadapi,semuanya dilihat sepertinya ringan adanya semacam “lampu hijau”.Bahkan ketika lampu berubah ” kuning “,pasangan muda banyak yang terlena karena “cinta” dan karenanya tidak mauada yang menghalangi keindahan yang mereka rasakan.

Bagaimana dengan pasangan Kristen?

Setiap wanita dan pria Kristen mengert bahwa kita berada dalam situasi antara “sudah” dan “belum”.
Maksudnya bahwa pasangan yang sudah menerima Kristus,tetapi masih jauh dari kata “sempurna”,jauh dari menyerupai Kristus

.Kita sama-sama hidup dalam karakter yang egois,adakalanya atau bahkan sering emosional…yang pada dasarnya adalah menyenangkan diri sendiri.Semua pasangan berada diantara “sudah”dan “belum”.Inilah perjalanan anak-anak Tuhan yang telah dalam Tuhan “sudah dan belum’ tetapi belum selesai dibentuk iman dan karakternya(belum).

Baca Juga :  Dosa Manusia Penghambat Keselamatan

Secara pribadi menikah ditengah-tengah dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa,tetapi tujuan Allah menempatkan mereka dalam pernikahan adalah untuk kesatuan,kasih dan pengertian.

Wanita pada umumnya senang dipuji.Wanita senang kalau dikatakan “cantik”.Tetapi wanita juga sering berhalusinasi ketika ada masalah,wanita dengan seribusatu alasan menghindar dari mendiskusikan apa yang tengah dihadapi.
Sebaliknya,pria seringkali punya segudang kesombongan dan harga diri,adakalanya pria ingin tampil lebih hebat untuk menyembunyikan kerapuhannya.

Itulah sebabnya,dalam kehidupan pasangan ada 4(empat) hal yang harus diamati;sukacita, kesedihan, pencoban/ujian, pembentukan dan tempaan Tuhan.

Seringkali kita melihat kesedihan yang mendalam,yang dialami karena ditinggalkan oleh orang yang kita cintai,ketika orang tua meninggal atau anak sakit keras,ketika suami kehilangan pekerjaan dan ketika salah satu pasangan menyeleweng.

Tetapi ada satu kesedihan yang panjang….betul-betul panjang….adalah ketika suami istri tinggal dalam satu rumah tetapi mereka tidak lagi berbicara satu sama lain,sudah seperti orang asing yang tetap mengerjakan kewajiban masing-masing….dengan alasan “karena anak”.Inilah cara pasangan itu meneruskan pernikahannya.
Betapa menyedihkan.

Jadi bagaimana??
Kehidupan pernikahan adalah suatu kehidupan baru yang dimulai oleh pasangan yang didalamnya mereka harus banyak belajar dengan ketaatan dan kerendahan hati.Mereka mulai belajar mulai menghadapi urusan uang masuk dan keluar.

Mereka harus memikirkan pengeluaran rumah tangga bulanan, cicilan rumah, cicilan mobil,persiapan kelahiran anak dan sebagainya.Mereka juga mulai menghadapi urusan bagaimana caranya membersihkan tempat tinggal supaya tetap rapi dan tertata dengan baik.

Dan sebagai bangsa timur bagaimana berhubungan dengan orangtua maupun mertua,semuanya itu membutuhkan kedisplinan waktu juga membutuhkan kedisplinan pribadi .Bukan hanya itu,sebagai Kristen semua ini adalah perjalanan hidup yang harus dijalani dengan iman dan ketaatan,suatu perjalanan untuk semakin menyerupai Kristus.

Baca Juga :  Apakah Manfaat Adanya Natal?

Bagaimana dengan wanita Kristen,menghadapi semuanya?

Setiap wanita Kristen mempunyai kesempatan untuk membekali dirinya dengan pengetahuan -pengetahuan dan menata relasi -relasi yang benar baik di rumah,di tempat kerja, maupun gereja.

Tentunya wanita yang masih lajang tidak serupa dengan wanita yang sudah menikah dalam tantangan yang dihadapi.


Wanita lajang menghadapi tantangan kesepian dan ada kalanya kebingungan sendiri melihat temannya yang sudah menikah,belum lagi godaan dari para pria yang sudah menikah dengan rayuan gombal mereka.


Wanita yang sudah menikah tentu lebih banyak disibukkan dengan urusan rumah tangga, menyediakan makanan untuk suami dan anak-anak,mengurus keperluan mereka dan urusan-urusan yang lainnya.


Tetapi baik lajang atau yang sudah menikah mempunyai kesempatan untuk tidak”mengasihani diri” baik dengan pelbagai kesibukan pekerjaan maupun urusan rumah tangga.Walaupun banyak kesedihan atau dukacita ,ujian ataupun pencoban,kita dibentuk oleh Tuhan agar makin segambar dengan Kristus (Mitha/INR)